Rabu, 28 April 2010

Selasa, 20 April 2010

Menulis Informasi




Menulis Narasi


Kemampuan menulis karangan narasi merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Karangan narasi merupakan jenis karangan yang berupa runtutan peristiwa yang terjadi dalam satu rangkaian waktu dengan maksud menceritakan dan menggambarkan sejelas-jelasnya peristiwa yang terjadi. Dengan menulis karangan narasi, diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk membuat argumen, memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca.

Jenis tulisan yang menjadi acuan penulis dalam mengembangkan tulisannya, yaitu wacana narasi, Menurut Jeri, Susan, Heidy (1996: 99), narasi adalah mengarang atau menceritakan kembali. Jenis tulisan ini digunakan setiap hari untuk menjelaskan kegiatan, yang sedang terjadi maupun yang sudah berlalu, dan tujuan dari penulisan narasi adalah untuk menghibur pembacanya.

Dalam memulai menulis narasi, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu menetapkan calon pembaca tulisan narasi dan menetapkan tujuan dari penulisan narasi tersebut. Penetapan calon pembaca sangat penting untuk menetapkan pola bahasa yang akan digunakan dalam menulis narasi. Menulis narasi untuk anak-anak akan sangat berbeda dengan menulis narasi untuk remaja. Demikian juga menulis narasi untuk orang dewasa umum akan berbeda dengan menulis narasi untuk kalangan ilmuwan. Penetapan tujuan juga sangat penting sebelum menulis narasi yaitu apakah tulisan tersebut mempunyai tujuan menceritakan kehidupan sehari-hari, atau mempunyai tujuan untuk menceritakan sejarah, ataukah bertujuan untuk menghibur pembaca. Dengan adanya dua penetapan ini akan memudahkan penulis dalam menulis narasi sehingga akan menghasilkan narasi yang berkualitas.

Untuk menghasilkan tulisan narasi yang berkualitas dan bermutu, menulis narasi adalah menulis kronologi, artinya sangat memperhatikan dimana cerita itu terjadi dan kapan kejadian itu terjadi.

Ada empat hal penting dalam penulisan narasi yaitu

1. latar belakang

2. masalah

3. puncak masalah

4. penyelesaian.

Latar belakang adalah hal-hal yang mendasari penulisan narasi yaitu karakter, tempat, dan waktu. Latar belakang ini akan memudahkan pembaca dalam mengikuti alur cerita. Kemudian terdapat masalah yang akan diselesaikan di akhir cerita. Masalah ini akan memuncak dan penuh dengan kejadian-kejadian yang tidak terduga. Puncak masalah ini kemudian diikuti oleh penyelesaian masalah.

Untuk menarik pembaca, dalam menulis narasi disertai dengan hal-hal yang detail, baik karakter yang ada dalam cerita, tempat dan waktu kejadian. Selain tiga hal diatas, pola bahasa sebaiknya juga diperhatikan. Kalimat langsung dan tidak langsung (reported speech) sering digunakan dalam penulisan narasi ini. Dengan pola ini, pembaca akan dibawa penulis seolah-olah berada dalam cerita tersebut. Selain struktur kalimat diatas, kata penghubung banyak digunakan dalam menulis narasi untuk menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi. Kata penghubung yang sering digunakan misalnya pertama, kemudian, lalu, setelah itu, dan akhirnya. Kata-kata tersebut adalah untuk memberikan tanda tentang kronologi cerita.




Tugas!

1. Ambillah salah satu berita yang ditayangkan di dalam program berita "Seputar Indonesia"!

2. Tulislah narasi dari informasi berita tersebut!

3. Kirim ke e-mail Ibu guru




Koruptor Pindah ke Rutan Khusus


JAKARTA
Terpidana,terdakwa,maupun tahanan kasus korupsi kini mempunyai ”rumah”baru.Kemarin Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Patrialis Akbar meresmikan rumah tahanan (rutan) khusus untuk para pelaku tindak pidana korupsi.

”Seluruh terpidana, terdakwa, maupun tahanan yang tersangkut kasus korupsi akan menempati Rutan Tipikor Cipinang dengan pemindahan secara bertahap. Terhitung sejak kemarin sejumlah terpidana korupsi sudah mulai menempati rutan ini.

Di antara mereka ada mantan anggota DPR Abdul Hadi Djamal, mantan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi, mantan Menteri Kesehatan Acmad Sujudi,dan tersangka dugaan kasus penyuapan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Anggodo Widjaja. Mulai Mei nanti terpidana korupsi lain akan menyusul tinggal di rutan baru ini.
Mereka adalah 20 terpidana yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap, termasuk besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia,Aulia Thantawi Pohan. “Semuanya yang sudah diputus di Pengadilan Tipikor akan kita pindahkan ke rutan ini, tapi bertahap, termasuk Aulia Pohan,” katanya.

Selain Aulia,mereka yang akan menyusul di antaranya adalah rekanan Kementerian Kesehatan pada pengadaan obat-obatan, Gunawan Pranoto (Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk), terpidana kasus suap dari Miranda Goeltom, Dudhie Makmun Murod (mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP).

Selain sebagai solusi mengatasi kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan atau rutan di Indonesia, keberadaan rutan khusus tipikor juga ditujukan untuk meningkatkan pengawasan terhadap mereka yang tersangkut kejahatan kerah putih. Karena itu, rutan yang berlokasi di LP Klas I Cipinang ini memiliki penjagaan superketat atau super maximum security.

“Semuanya didesain khusus dengan standar pengamanan super maximum security. Penjagaan superketat untuk pengawasan penghuni bukan hanya karena keberadaan aparat keamanan yang berlapis, tapi juga tampak dari desain keamanan gedung. Bangunan rutan yang didisain khusus dilengkapi dengan sejumlah CCTV di setiap sudut,tengah bangunan, tempat petugas, tempat kunjungan, dan sejumlah titik rawan lainnya.

Kualitas bangunan rutan tipikor ini juga didesain mengantisipasi berbagai kemungkinan, yakni memiliki ketebalan tembok 15–20 sentimeter yang terbuat dari beton murni, cat tembok antibahan kimia,jarak pos jaga antarpos sekitar 10 meter.Ketebalan besi teralis pun mencapai 22 milimeter.

Rutan yang dibuat berdasarkan standar Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) ini juga dilapisi empat tembok penjaga, di mana para penjaganya merupakan petugaspetugas yang masih muda dan baru. Mereka (penjaga) diyakini masih memiliki militansi tinggi dan takut melanggar ketentuan. ”Gedung rutan yang memiliki tiga lantai itu dilengkapi dengan kamera pengawas CCTV di tiap lantai,” bebernya.

Rutan yang akan mampu menampung maksimal 256 orang ini terdiri atas tiga lantai.Di lantai pertama terdapat lima ruang sel berukuran 4 x 6 meter. Satu sel bagi satu koruptor. Syaratnya koruptor itu sedang sakit atau sudah uzur. Rutan juga menyediakan ruangan khusus bagi tahanan kasus korupsi titipan KPK, kejaksaan, atau kepolisian.

Sementara di lantai dua dan tiga, tiap satu sel bisa dihuni dua sampai lima orang. Ukuran tiap sel hanya 5 x 7 meter. ”Seluruh kamar dilengkapi fasilitas sebuah kloset dan terdapat pula satu kamar mandi untuk bersama,” ujarnya. Demi keamanan, di tiap blok memiliki lima kamera CCTV. Kamera itu ditempatkan di ruang petugas, tempat kunjungan, dan area parkir. Fasilitas lainnya adalah ruangan tambahan sekitar 25% dari luas ruangan untuk musala, ruang baca, sedangkan ruangan di luar kamar tersedia ruangan untuk olahraga, menonton televisi.